Dalam rangka penyelamatan isi yang terkandung dalam karya budaya bangsa, khususnya yang terkandung dalam karya tulis yang berupa naskah-kuno, Perpustakaan Nasional RI pada kesempatan ini menerbitkan hasil alik aksara naskah jawa, cirebon yang berjudul Babad Cirebon jilid 1. Pemilihan naskah ini didasarkan kondisi naskah yang sudah cukup rapuh dan aksara naskah yang jarang diketahui oleh m…
The revised prose version of the Babad Tanah Jawi was originally prepared by C.F. Winter Sr. (1799-1859), with the twofold aim of providing Javanese-language teaching material and of setting a standard for formal Javanese prose writing. At that time, Javanese was almost exclusively written in verse, which was not a medium suitable for the modern world that was dawning on Java. Although Winter a…
Tokoh dalam Babad Dermayu selain Wiralodra, penting juga untuk dilihat perannya dalam menjalankan pengembangan dan perluasan Darmayu hingga ke Haurgeulis. Masalah ini belum diketahui oleh banyak orang yang tidak bisa memahami alihaksara naskah Babad Dermayu. Jadi, alih bahasa juga dimaksudkan agar pemahaman masyarakat tentang tokoh-tokoh Indramayu lebih meluas lagi, misalnya tentang leluhur Rad…
Naskah S116 (SB141a) yang berjudul Babad Ngayogyakarta: HB V dumugi VII merupakan salah satu naskah koleksi Museum Sonobudoyo. Naskah ini sangat menarik karena berisi rekaman peristiwa di Keraton Yogyakarta semasa Sultan Hamengku Buwana V sampai awal pemerintahan Sultan Hamengku Buwana VII. Dengan mengetahui kandungan isi naskah ini, kita akan mengetahui sebagian peristiwa sejarah yang terjadi …
Babad ini merupakan koleksi Museum Sonobudoyo yang belum terkatalogisasi oleh Tim Behrend pada tahun 1990. Berdasarkan penelusuran katalog, kisah pengasingan Sultan Hamengku Buwono II di Ambon tidak banyak diceritakan. Fakta-fakta yang ada di selingkung babad ini sangat menarik untuk diungkapkan sebagai wujud memori kolektif dari perjalanan Yogyakarta menjadi Daerah Istimewa. Melalui upaya alih…
Babad Tawangalun merupakan naskah yang menceritakan nenek moyang keluarga Raja-Raja Blambangan yang bermula dari para Pangeran Kedhawung di abad ke-17. Silsilah Raja Blambangan dalam Babad Tawangalun ini mencakup rentang waktu lebih dari dua abad. Sebagai karya anonim, Babad Tawangalun memiliki beragam versi salinannya, baik dalam bentuk tembang (puisi) maupun gancaran (prosa). Babad Tawangal…
Objek penelitian ini adalah salah satu naskah Jawa jenis babad atau karya sastra sejarah, yaitu babad Kanjeng Ratu Beruk (selanjutnya disingkat BKRB). Sastra babad mulai berkembang pada akhir abad ke-17, yaitu pada masa Mataram mulai bangkit dan berkembang, masa pemerintahan Sultan Agung sekitar tahun 1635. Babad sebagai karya sastra sejarah, dapat digolongkan dalam historiografi tradisional at…
Judul “Perang Jogja: Bara di Pelataran Srimanganti” sengaja saya pilih dengan harapan para pembaca mengenang kisah Sepehi ini sebagai semangat berperang Keraton Jogja, bukan sebagai cerita kekalahan. Perang, berarti ada dua pihak yang ingin merebut, dan satu pihak lain yang melawan dan mempertahankan kedaulatan. Ada semangat juang yang diusung oleh pihak yang bersangkutan, dalam hal ini Ker…
Naskah ini ditulis dalam bentuk tembang Macapat dan ditulis dalam bahasa Cirebon-Indramayu beraksara Cacarakan. Dalam mengalihbahasakan teks naskah Babad Dermayu dari bahasa CirebonIndramayu kedalam bahasa Indonesia dilakukan dengan pengalihbahasaan secara maknawiyah yang tidak terikat dengan metode pupuh Macapat. Artinya pengalihbahasaan ini dilakukan secara bebas, yaitu dengan mengungkapkan k…
Teks babad tersebar di Indonesia dengan berbagai bentuk dan variasi berbeda, teks tersebut ada yang tersimpan di sebuah lembaga berupa perpustakaan atau museum serta dengan mudah dapat diakses melalui katalog, namun tidak sedikit pula manuskrip yang tersebar di masyarakat sebagai milik atau koleksi pribadi. Salah satu teks babad populer dan memuat berbagai kerajaan di Jawa adalah Babad Tanah Ja…